Belajar apa dari corona


2020 ini akan menjadi tahun yang tidak bisa saya lupakan, akan selamanya tercatat dalam sejarah manusia. Pada awal tahun 2020 merebak sebuah kasus penularan virus covid-19, virus yang di sinyalir berasal dari kelelawar dan menular ke manusia, ini adalah sejenis virus Flu namun sangat berbahaya dan mematikan, virus ini akan menyebabkan pneumonia akut, dan apabila mempunyai penyakit penyerta, maka tingkat kematian akan sangat tinggi, pada awalnya penyebaran virus ini bermula di kota Wuhan-China, merebaknya virus ini bersamaan dengan perayaan tahun baru imlek, di mana terjadi perpindahan atau pergerakan manusia terbesar di muka bumi, sudah menjadi tradisi dalam merayakan imlek para migran yang berada di kota akan kembali ke desa untuk berkumpul bersama keluarga. Diaspora China yang berada di berbagai negara di dunia juga akan melakukan tradisi yang sama. Bagi mereka yang tidak merayakan dengan kembali ke kampung halaman akan berlibur bersama keluarga ke berbagai tempat, domestik maupun ke luar negri. Menurut saya ini lah yang menyebabkan kenapa virus ini akhirnya bisa menjangkiti semua negara di dunia. Karna pergerakan manusia yang sudah sangat-sangat global tanpa batas. 

Awalnya hanya beberapa negara di dunia yang mencatatkan penularan virus ini, sampai bulan Februari saya masih bisa bekerja seperti biasa, terbang seperti biasa ke berbagai tempat, dan pulang ke Indonesia untuk bertemu dengan keluarga, awalnya pemerintah Indonesia beranggapan bahwa virus ini tidak akan sampai ke Indonesia, bukan hanya pemerintah yang berpikir demikian, masyarakat pun juga berpikir hal yang sama, mereka beranggapan bahwa imun orang Indonesia kuat, negara tropis, tidak akan jadi masalah bagi Indonesia, mereka lupa bahwa bulan Februari pemerintah Thailand telah mencatatkan kasus cov-19, padahal kalau orang di Indonesia beranggapan bahwa virus ini tidak bisa berkembang di negara tropis Thailand pun adalah negara tropis, dengan iklim yang sama persis dengan negara Indonesia. Pada. Saat yang sama China telah melakukan lockdown wilayah, membatasi pergerakan manusia terbatas untuk hal-hal yang sangat mendasar dan emergency, mereka di haruskan untuk diam di rumah dan di larang keluar rumah. Banyak negara yang memandang enteng dan tidak mengetahui bahaya sebenarnya dari virus ini, karena mereka kekurangan informasi, dan mereka tidak siap, sampai akhirnya masing-masing negara mencatatkan jumlah penularan yang sangat-sangat tinggi termasuk Indonesia. 

Masker kesehatan mulai langka, alkohol untuk membersihkan tangan mulai langka, vitamin dan suplemen kesehatan mulai langka, pada bulan Maret 2020 banyak negara yang akhirnya menutup Border mereka, melarang warga negara asing masuk, dan membatasi pergerakan manusia, sampai bulan July jumlah kasus secara global sudah hampir 15.000.000 orang terinfeksi dengan rata-rata kematian di angka 6% dari closed cases, siapa yang akan menyangka hal seperti ini akan terjadi. Manusia di larang berpergian, pergerakan nya harus di batasi, wajib menggunakan masker atau penutup wajah untuk mencegah penularan. Tempat keramaian di tutup,pantai di tutup, bandara tutup, ekonomi mandek, banyak orang kehilangan pekerjaan, dan ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, ini adalah awal permulaan akan sebuah peradaban manusia yang baru. Tata kehidupan yang baru yang kemungkinan besar anak-cucu kita tidak akan pernah tau bagaimana kehidupan sebelum Cov-19. 

Perjuangan panjang umat manusia untuk melawan virus ini baru saja di mulai, banyak yang menggap virus ini adalah hasil rekayasa, tidak sedikit yang percaya virus ini sama sekali tidak berbahaya, tapi data menunjukkan hal yang sebaliknya, pembatasan pergerakan manusia ini tentu membawa resistensi terhadap masyarakat, banyak yang tidak bisa beraktivitas normal seperti biasanya, akibatnya aktivitas ekonomi mereka pun terganggu. Yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat yang harus melakukan aktivitas fisik untuk bekerja, dan pekerja harian. Tidak hanya di Indonesia, hampir di semua negara perusahaan mulai bangkrut dan harus berhenti beroperasi, akibatnya ekonomi Global sudah mulai memasuki masa resesi. 

Bagi saya sendiri yang bekerja di industri penerbangan, dampak yang saya rasakan memang luar biasa, industri penerbangan adalah industri yang pertama sekali merasakan dampak akibat wabah global ini. Semua negara mulai menutup border masing-masing yang membuat jumlah penumpang turun drastis dan frekuensi penerbangan turun dengan sangat signifikan. Sudah dari pertengahan bulan Maret saya tidak bekerja dan sekarang sudah memasuki bulan July, sudah hampir lima bulan. Untung saja perusahaan di mana saya bekerja masih membayarkan gaji karyawan nya walaupun memang ada kebijakan di mana karyawan di minta untuk mengikuti program perusahaan dalam mengurangi beban biaya produksi dengan mengambil cuti yang tidak berbayar, sehingga gaji di potong dalam sekian persentase sampai akhir tahun 2020. Ini masih sangat beruntung, banyak sekali pekerja di dunia penerbangan yang sudah kehilangan pekerjaan mereka karena perusahaan sudah tidak sanggup membayarkan biaya operasional. Banyak negara yang sudah mulai memberikan bantuan kepada perusahaan penerbangan dengan memberikan pinjaman atau bantuan modal, tapi tidak semua, beberapa harus mengajukan pailit ke negara seperti misalnya Thai Airways dari Thailand. 

Melihat masa depan yang seperti ini memang tampak suram, apalagi banyak ahli meyakini ini masih bagian dari gelombang pertama persebaran virus Cov-19 ini. Sampai virus ini di temukan obat nya atau di temukan vaksin nya maka kita harus terus berperang melawan persebaran dari virus ini. Banyak yang ber argumen bahwa, virus ini tidak berbahaya hanya seperti flu biasa, kenyataan nya adalah para ilmuwan dan ahli kesehatan pun masih bingung, karena ini adalah virus jenis baru, bagaimana virus ini bisa menjadi sangat berbahaya atau tidak mereka belum bisa memetakan faktor-faktor pendukung. Jadi jangan anggap enteng virus ini, terlepas usia anda muda dan anda meyakini bahwa kondisi kesehatan anda sangat baik, karena apabila anda terkena virus ini toh anda harus di isolasi dan anda berpotensi menularkan virus ini kepada orang lain sebelum anda bahkan menyadari bahwa anda terjangkit oleh virus ini. 

Bagi para pekerja dan pengusaha yang terkena dampak secara langsung oleh virus ini,  saya hanya ingin menyampaikan bahwa kita tidak sendiri, masyarakat di seluruh dunia mengalami masalah yang sama. Mungkin ini adalah waktu bagi kita untuk berhenti sejenak, mengevaluasi kehidupan kita, menentukan arah tujuan baru dalam kehidupan, pekerjaan, dan bisnis kita. Saya percaya bahwa tidak ada satu pun kejadian dalam kehidupan ini yang tidak mengajarkan kita akan suatu hal, selalu ada hikmah nya. Sebelum kita bisa mengambil pelajaran akan suatu permasalahan biasanya kita belum bisa menemukan solusi nya,  jalan keluarnya selalu datang bersamaan dengan hikmah yang bisa kita petik. Jangan gegabah dan emosi, diam sejenak untuk menentukan langkah selanjutnya, diam kita kali ini mungkin bisa lebih lama dari biasanya,bisa dalam hitungan bulan, bahkan mungkin kita harus diam sampai tahun depan. Tapi dalam diam kita ini, ada doa, ada perenungan, dalam diam kita ini, kita turut ambil bagian dari penyelesaian suatu masala global, memutus rantai penularan virus ini. 

Semoga akan segera lahir dunia baru pasca pandemi ini, dunia yang lebih habitable untuk umat manusia, dunia yang lebih layak untuk kita tinggali, untuk anak cucu kita ke depan nya. Dunia di mana keputusan pemimpin dunia ini adalah untuk kebaikan dan kemajuan umat manusia, bukan hanya untuk segelintir golongan saja.